BAMBU
Tanaman
Disusun Oleh :
Muhammad Nasir.SP
A.
Latar Belakang
Bambu adalah tumbuhan jenis
rumput-rumputan yang berbentuk pohon dan digolongkan dalam keluarga Garmincae yang tumbuh berumpun yang
terdiri dari beberapa batang (buluh).
Bambu sejak dahulu kala digunakan oleh masyarakat sebagai
tanaman yang banyak memiliki kegunaan dalam kehidupan masyarakat.
Bambu
dimanfatkan untuk bahan bangunan rumah, alat rumah tangga tradisional, untuk
kerajianan anyaman, alat musik tradisional serta sumber bahan makanan berupa
rebung.
Oleh
karena itu bambu secara luas telah ditanam namun budidaya masih dilakukan
secara tradisional, belum intensif dalam skala usaha yang mampu meningkatkan
pendapatan petani.
Penyuluh
Kehutanan, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) yang berperan sebagai
fasilisator dalam pemberdaayan masyarakat, dapat menjawab tantangan diatas
melalui leaflet ini “BAMBU”
B.
Program Pengembangan Model Usaha
Program
pengembangan model usaha bambu dilaksanakan dalam rangka rehabilitasi sector
kehutanan untuk periode tahun 2006 hingga 2010.
Tujuannya
adalah untuk membangun model usaha bambu melalui pendekatan sinergi industri
hulu dan hilir.
Visi
Program
Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui usaha bamboo terpadu.
Misi
Program
1. Membangun kelembagaan
industri bambu terpadu dan bertahap yang berbasis masyarakat.
2.
Menjamin kelestarian bambu sebagai fungsi ekologis dan
ekonomis.
Sasaran
Program
- Membangun
unit tegakan bambu lestari untuk penyediayaan bahan baku industri.
- Membangun
unit industri kecil pengolahan bambu.
- Mrmbangun kelembagaan
usaha yang berbasis di lokasi model.
- Membangun kemitraan
usaha antara industri hulu dan hilir.
Strategi
- Mmembangun
komunkasi yang intensif secara nasional antara stakeholder yang terkait
dengan pembangunan usaha bambu baik pemerintah, dunia usaha, industri dan
masyarakat melalu pembangunan pokja
ditingkat
pusat dan pengembangan kelembagaan usaha ditingkat provinsi dan kabupetn
sasaran.
- Membangun model
terpadu usaha bambu di daerah sentra-sentra bambu mengkaitkan antara
sektor bambu penyiapan lahan, sampai sektor hilir (pengembangan industri
berikut pemasarannya).
Syarat-syarat lokasi model usaha bambu
- Tersedia lokasi
tegakan bambu minimal 500 Ha.
- Sudah
cukup membudidaya dimasyarakat .
- Sudah
ada unit – unit usaha bambu skala kecil serta mewakili wilayah
pengembangan agro kecil mitologi.
Lokasi
yang sudah terpilih antara lain :
- Tasikmalaya
(Jawa Barat)
- Sleman
(DIY)
- Bangli
(Bali)
- Jeneponto
(Sulsel)
- Ngada
(NTT)
C. Kiat Sukses Bertanam Bambu Antara Lain:
- Kenali sifat dan
jenis bambu untuk tujuan bangunan.
- Kenali sifat dan
jenis bambu untuk bahan anyaman.
- Kenali sifat dan
jenis bambu untuk rebung.
- Kenali sifat dan
jenis bambu untuk perabotan dan meubel.
- Kenaali sifat dan
jenis bambu untuk bahan sumpit.
- Pilihan pertama yang
dianjurkan adalah jenis bambu indegenus yaitu jenis lokal yang tumbuh
secara alami di suatu daerah.
- Untuk jenis eksotik
(yang didatangkan dari luar daerah/negeri baru diuji apakah cocok dengan
iklim, tanah dan topografi setempat.
- Untuk menyemaikan
bibit bambu pilih lokasi yang tepat.
- Semaikan
bibit secara benar.
- Pemeliharaan
bibit secara intensif.
- Siapkan
lahan untuk penanaman.
D.
Bambu Untuk Alat Musik
Alat musik dari bambu telah lama berkembang di Asia
Tenggara antara lain :
1. Alat
musik tiup : Philipina, Indonesia,
2. Angklung
adalah alat musik bambu Indonesia yang mulai di kenal luar negeri.
Jenis-jenis Bambu Untuk Angklung :
- Tabung nada, bambu remen, bambu hitam, bambu langka dan bambu tali.
- Bahan rangka (ancak) bambu surat, bambu gembong dan bambu tali.
Syarat-syarat Bambu Untuk
Angklung :
1.
Jenis bambu yang tepat
2.
Pengambilan bambu cukup umur
dan tepat waktu penebangan
3.
Cara pengeringan dan
penyimpanan yang tepat
4.
Umur 3 tahun tergantuk jenisnya
5.
Penebangan Juli-Oktober (musim
kemarau)
6.
Pengeringan langsung setelah
tebang (±1 tahun)
7.
Penyimpanan
a.
Setelah kering dipotong sesuai
kebutuhan (± 1 minggu)
b.
Bambu yang dibentuk disetem,
dipasang (beberapa minggu)
Pustaka
1.
Pedoman pengembangan usaha budidaya bambu, Ditjen RLPS
2007.
2.
Sunarto, kiat sukses bertanam bambu, kenari edisi
37/2004.
3.
Program usaha model usaha Bambu, Warta Gerhan, Vol.I No.
5 Ditjen RLPS.
4.
Pengembangan Budidaya Bambu, Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan 1996.
0 Komentar untuk "Bambu Tanaman Seni Rupa"