Pemerintah telah
menetapkan sasaran pengembangan produksi karet alam Indonesia sebesar 3 - 4
juta ton/tahun pada tahun 2025. Sasaran produksi tersebut hanya dapat dicapai
apabila minimal 85% areal kebun karet (rakyat) yang saat ini kurang produktif berhasil
diremajakan dengan menggunakan klon karet unggul.
Lokakarya Nasional Pemuliaan
Tanaman Karet 2005, telah direkomendasikan klon-klon unggul baru generasi-4
untuk periode tahun 2006 – 2010, yaitu klon: IRR 5, IRR32, IRR 39, IRR 42,
IRR 104, IRR 112, dan IRR 118. Klon IRR 42 dan IRR 112 akan diajukan
pelepasannya sedangkan klon IRR lainnya sudah dilepas secara resmi. Klon-klon
tersebut menunjukkan produktivitas dan kinerja yang baik pada berbagai lokasi,
tetapi memiliki variasi karakter agronomi dan sifat-sifat sekunder lainnya.
Oleh karena itu pengguna harus memilih dengan cermat klon-klon yang sesuai
agroekologi wilayah pengembangan dan jenis-jenis produk karet yang akan
dihasilkan.
Klon-klon lama
yang sudah dilepas yaitu GT 1, AVROS 2037, PR 255, PR 261, PR 300, PR 303,
RRIM 600, RRIM 712, BPM 1, BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 260, RRIC 100 masih
memungkinkan untuk dikembangkan, tetapi harusdilakukan secara hati-hati baik
dalam penempatan lokasi maupun sistempengelolaannya. Klon GT 1 dan RRIM 600 di
berbagai lokasi dilaporkanmengalami gangguan penyakit daun Colletotrichum dan
Corynespora.
Sedangkan klon BPM 1, PR 255, PR
261 memiliki masalah dengan mutu latekssehingga pemanfaatan lateksnya terbatas
hanya cocok untuk jenis produk karet tertentu. Klon PB 260 sangat peka terhadap
kekeringan alur sadap dan gangguan angin dan kemarau panjang, karena itu
pengelolaanya harus dilakukan secara tepat. Potensi produksi lateks beberapa
klon anjuran yang sudah dilepas disajikanpadaGambar 1
KEBUTUHAN BIBIT
Dengan jarak
tanam 7m x 3m (untuk tanah landai), diperlukan bibit tanaman karet untuk
penanaman sebanyak 476 bibit, dan cadangan untuk penyulaman sebanyak 47 (10%)
untuk setiap hektar kebun diperlukan sebanyak 523 batang bibit karet.
PENANAMAN
Pada umumnya
penanaman karet di lapangan dilaksanakan pada musim penghujan yakni antara
bulan September sampai Desember dimana curah hujan sudah cukup banyak, dan hari
hujan telah lebih dari 100 hari.
0 Komentar untuk "cara Pemilihan Bibit Karet yang Berkualitas menurut anjuran Penyuluh"