I. PENDAHULUAN
Hasil Hutan bukan kayu adalah hasil
hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta turunannya dan budidayanya
kecuali kayu yang berasal dari hutan. Dari pengertian tersebut diatas banyak
jumlah jenis yang masuk dalam golongan hasil hutan bukan kayu, namun tidak
termasuk jasa lingkungan dari hutan.
Dengan keluarnya Peraturan Menteri
Kehutanan nomor P.35/Menhut-II/2007 tanggal 28 agustus 2007 tentang Hasil Hutan
Bukan Kayu. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kehutanan perlu sosialisasi
kepada masyarakat jenis-jenis komoditi hasil hutan bukan kayu yang dapat
dikembangkan sesuai daerah masing-masing.
II. JENIS KOMODITI YANG TERMASUK HASIL
HUTAN BUKAN KAYU
Dalam peraturan menteri tersebut antara
lain diatur jenis dan bagian-bagian dari jenis hasil hutan bukan kayu. Hasil
hutan yang dimaksud digolongkan dalam :
A. Kelompok
Hasil Hutan dan Tanaman
1.
Kelompok resin
14 Jenis resin yang dihasilkan dari 14
pohon penghasil antara lain, gaharu, damar,
kapur barus, kemenyan, kesambi bahkan ada resin yang dihasilkan dari
getah jernang dan bambu kapal
2.
Kelompok minyak atsiri
20 jenis minyak yang termasuk minyak
atsiri antara lain minyak akar wangi, minyak cendana, minyak kayu putih dan
minyak masohi
3.
Minyak lemak
19 jenis minyak lemak dintaranya minyak
buah merah, bintaro, kelor dan tengkawang
4.
Pati ( Karbohidrat )
9 jenis yang termasuk antara lain pati
aren, rebung,tepung, iles-iles
5.
Buah-buahan
36 jenis yang termasuk antara lain
kolang kaling, asam jawa, duku, cempedak, mengkudu, duwet,duku, pala, kecapi
6.
Tannin ( Zat Penyamak )
12 jenis yang termasuk antara lain
tannin akasia,gambir,pinang, brugeira
7.
Bahan berwarna
Pewarna merah ( Pohon secang, soga
tinggi ), pewarna coklat ( Pohon suren), Pewarna Hijau ( Pohon Cesalpinia pulcherrina),Pewarna
biru ( Pohon Nila )
8.
Getah
11 jenis getah antara lain getah
merah,jelutung,gemor,pulai
9.
Tumbuhan obat
Diantaranya ekstrak buah adas,daun dan
batang gambir, akar daun dan bunga pasak bumi
10.
Tanaman hias
Diantaranya jenis anggrek, katung
semar,palem-paleman, pakis haji, pinang merah
11.
Rotan
126 jenis rotan diantaranya rotan
saga,manau,semut,semambu
12.
Bambu
46 jenis bambu diantaranya bambu
apus,andong,duri,buluh kapal.
B. Kelompok
Hasil Hewan
1.
Kelompok hewan buruan
a.
Kelas mamalia
28 jenis mamalia antara lain babi hutan,
beruk,kijang,rusa, musang, kera ekor panjang,
b.
Kelas reptil
15 jenis antaranya buaya,bunglon, cicak,
tokek dan berbagai jenis ular
c.
Kelas amphibi
Berbagai jenis katak dan kodok
d.
Kelas aves/burung
11 jenis burung diantaranya beo, nuri, betet,
merak, kasuari, cenderawasih
2.
Hewan hasil penangkaran
4
Jenis diantaranya arwana irian, kupu-kupu,buaya dan rusa
3.
Hewan hasil hewan
Diantaranya
walet,kutulak, lebah dan ulat sutera
III. Arah Pengembangan Hasil Hutan Bukan
kayu
Pengembangan HHBK diarahkan untuk
meningkatkan produk HHBK unggulan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi guna
meningkatkan ksejahteraan masyarakat secar lestari dengan arah:
·
Pengembangan HHBK unggulan lokal dengan
berbagai upaya teknis
·
Penetapan sentra pengembangan HHBK unggulan
dan dikembangkan sesuai potensi tanaman,daya dukung,sarana dan prasarana
wilayah serta kondisi sosial budaya masyarakat setempat
·
Peran serta dan pemberdayaan masyarakat
·
Pengembangan jejaring kerja dan
koordinasi
·
Pengembangan teknologi dan pengolahan hasil
·
Promosi pemanfaatan
IV. Peran penyuluh kehutanan dalam mensosialisasikan HHBK
Dengan keluarnya Peraturan Menteri
Kehutanan nomor P.35/Menhut-II/2007 tanggal 28 agustus 2007 tentang Hasil Hutan
Bukan Kayu. Tahap selanjutnya adalah sosialisasi oleh penyuluh kehutanan kepada
masyarakat tentang produk unggulan HHBK dan kemungkinan pengembangannya sesuai
potensi daerah masing-masing.
Dalam rencana Pengembangan HHBK perlu
diingat sebagai berikut;
·
Tidak semua komoditi HHBK cocok
dikembangkan pada suatu daerah tapi harus disesuaikan dengan agroklimat
·
Ada minat masyarakat untuk mengembangkan
dan memilih jenis HHBK yang mareka sukai tentunya jenis HHBK yang sudah mareka
kerjakan dengan hasil menjanjikan
·
Adanya keinginan PEMDA setempat untuk
mengembangkan satu atau beberapa jenis HHBK yang merupakan unggulan setempat
·
Adanya sosialisasi dari penyuluh
kehutanan sehingga masyarakat tahu informasi, alih teknologi dan juga sebagai
motivator dalam pengembangan HHBK
·
Adanya juga pemahaman masyarakat
bagaimana memasarkan hasil,mengolah hasil menjadi produk jadi dan setengah jadi
dan menjalin kemitraan sesuai prinsip agribisnis, hal sangat dibutuhkan peran
penyuluh kehutanan
0 Komentar untuk "HASIL HUTAN BUKAN KAYU DAN JENIS-JENISNYA"