Teknik Budi daya jamur Merang (Jamur Kompos).

oleh M.Nasir SP
Penyuluh Kehutanan Ahli
Topik /Judul Konsultasi          :Teknik Budi daya jamur Merang (Jamur Kompos).
         Isi
        
A.Latar Belakang
Sebagai Negara Agraris ,Sektor Pertanian Menjadi salah satu sektor penting yang mendukung perekonomian indonesia .hal ini menyebabkan bidang pertanian harus dapat memacu diri untuk dapat meningkatkan hasilnya.Namun Peningkatan hasil pertanian biasanya akan di ikuti dengan bertambahnya limbah pertanian .sebagai catatan hampir 70% hasil pertanian merupakan materi non-produksi dan setelah proses pengolahan akan menjadi limbah contoh jerami padi habis melakukan panen,pengolahan gula,limbah tebu,pengolahan minyak dari sawit 5 % yang terpakai untuk menjadi minyak 95 % jadi sampah sawit.serta masih banyak lagi lainnya.
Selama ini ,limbah pertanian hanya di bakar atau di buang jarang di mamfaatkan ,sebenarnya limbah pertanian yang mengandung ligselulosa seperti jerami ,limbah kapas,ampas aren,ampas tebu dan ampas sawit dapat di mamfaatkan menjadi media tanam tanaman lain contoh untuk media jamur kompos.
Jamur dapat tumbuh pada media limbah karena jamur mampu mendegradasi limbah organik .dengan kemampuannya tersebut ,jamur dapat di mamfaatkan untuk menambah nilai guna limbah.
Jamur Kompos merupakan sumber bahan pangan yang bernilai gizi tinggi ,mengandung protein ,karbonhidrat,lemak ,mineral dan air serta terbukti dapat membantu memecahkan problema  malnutrisi dan penyakit.
Memperhatikan mamfaat jamur Kompos ,nilai ekonomi yang menarik dan dapat di usahakan dengan tehnologi sederhana ,upaya pengembangan budidaya jamur kompos di harapkan bisa meningkat kegiatan usaha rumah tangga dan penghasilanmasyarakat khususnya penduduk di pedesaan.  
B.Tujuan
Petunjuk ini di maksud sebagai panduan budidaya jamur kompos dengan mengunakan media jerami.tujuan untuk memberikan Kesatuan pengertian dan penafsiran bagi semua pihak ,khususnya masyarakat pedesaan dalam upaya memamfaatkan limbah jerami untuk budidaya jamur Kompos berupa jamur merang.yang mempunyai nilai gizi yang tinggi dan prospek ekonomi cukup baik
 C.REKOMENDASI (ARAHAN).
     Sebagai bahan baku tempat (media) tumbuhnya jamur merang yaitu jerami .bahan baku ini dapat di padukan dengan limbah pertanian yang tersedia disekitar lokasi budidaya ,misalnya kapas bekas dari pemintalan benang ,ampas aren ,ampas tebu,kardus atau enceng gondok yang telah di keringkan .bahan tambah an lain yang di perlukan yaitu bekatul sebagai sumber karbonhidrat kapur untuk menetralkan ,dan kotoran ayam dapat di tambahkan untuk meningkatkan kadar nitrogen dalam media adapun secara lengkap komposisi media untuk budidaya jamur merang dengan total produksi 450 kg sebagai berikut:
a.       Jerami kering 2 ton
b.      Bekatul 400 kg
c.       Kapur 300 kg
d.      Kapas Bekas pemintalan 300 kg
e.       Urea 2 kg
f.       Kotoran ayam 100 kg
Pembuatan kompos dapat di lakukan di dalam ruangan atau di ruang beratap ,walaupun tidak berdiding .permukaan bawah tempat pengomposan sebaiknya disemen atau di lapisi plastik terpal .dalam pembuatan kompos ,bahan-bahan bahan bahan di atas di bagi dua yaitu satu bagian di komposkan tersendiri (media utama +Media tambahan).setelah kedua kompos kan tesebut selesai,kedua macam tersebut di campur secara merata.

Adapun langkah-langkah pembuatan media kompos (media utama )sebagai berikut.
1.      Jerami yang telah di keringkan di potong sekitar 10 cm
2.      Jerami di cuci dengan air mengalir selama satu jam,kemudia ditiriskan
3.      Bekatul,kapur,kotoran ayam dan urea dicampur hingga merata.
4.      Potongan jerami disusun setebal 10 cm dan diatas ditaburi campuran bekatul ,kapur,kotoran ayam dan urea.
5.      Di atas lapisan no 4 diberi lapisan yang sama yaitu potongan jerami setebal 10 cm,lalu di taburi campuran bekatul,kapur,kotoran ayam,dan urea .lapisan ini di buat terus hingga ketinggian 1,5 M.
6.      Susunan lapisan setinggi 1,5 m ditutup dengan plastik untuk mengaktifkan mikroorganisme yang membantu proses pengomposan.
7.      Pada hari ke empat dan kedelapan pengomposan ,media di balik .pembalikan media bertujuan supaya proses fermentasi dapat merata.
8.      Pengomposan selesai.

2.Sterilisasi
          Media yang telah di komposkan kemudian disusun dalam rak setebal 20 cm,proses selanjutnya adalah sterilisasi .tujuan dari proses sterilisasi adalah mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan pertumbuhan jamur dan menghilangkan bau amoniak.
                      Proses sterilisasi dengan cara mengalirkan uap air panas selama 8 jam dengan suhu 70 C kedalam kumbung yang sudah di isikan media .Pada proses sterilisasi berlangsung sebaiknya seluruh celah pada kumbung di tutup rapat.
3.Penanaman Bibit
       Setelah proses sterilisasi selesai,suhu kumbung di biarkan turun sampai suhu 30 C.pada suhu tersebut segera di lakukan penanaman bibit.penanaman bibit di lakukan pada suhu 30 c bertujuan mencegah tumbuhnya jamur kontaminan karena media sudah di dominasi terlebih dahulu oleh jamur yang kita tanam .
4.Penumbuhan tubuh buah

       Setelah Penanaman bibit,tahap berikutnya adalah masa inkubasi yaitu masa penumbuhan miselium .pada saat masa inkubasi pintu dan jendela kumbung di tutup rapat karena oksigen yang dibutuhkan hanya sedikit sekali.dengan kondisi yang tertutup tersebut,suhu ruangan yang di pertahankan.pada kisaran 30-35 C.
Pengontrolan suhu dan pemeriksaan adanya kontaminan harus selalu di lakukan .apabila terjadi kontaminan ,media yang di tumbuhi cendawan atau jamur lain harus di buang .
.

5.Pemanenan
            Apabila kondisi media maupun lingkungan cukup baik ,jamur dapat di panen pada hari ke 10 hingga hari ke 14 dari pemberian bibit.jamur merang yang di panen adalah jamur dalam stadium ,jamur merang yang npayung nya sudah mekar tidak di minati oleh komsumen ,oleh karena itu dalam usahakan waktu panen tidak terlambat.

PEMETIKAN (PANEN) jamur harus hati-hati supaya tidak merusak miselium maupun calon tubuh buah yang lain .panen di lakukan pada pagi dan sore hari selama tiga hari berturut-turut ,setelah satu minggu kemudian ,baru dapat di lakukan panen lagi .dalam dua periode ,hasil panen yang di peroleh sekitar 25-40 % dari total produksi.total pemanenan berlangsung selama satu bulan

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Teknik Budi daya jamur Merang (Jamur Kompos)."

Back To Top